Saham Eropa naik abaikan penurunan peringkat oleh
Pasar-pasar saham terkemuka Eropa mengabaikan gelombang penurunan peringkat, termasuk status triple-A Prancis, sementara euro tetap tidak berubah pada Senin waktu setempat.
Kerugian besar dibukukan di London, oleh saham operator kapal pesiar Karnaval yang berbasis di AS, pemilik dari sebuah kapal mewah yang kandas Jumat malam di pantai Italia dengan setidaknya menewaskan enam orang, lapor AFP.
Namun, indeks acuan FTSE 100 dari saham-saham terkemuka di London, ditutup meningkat moderat 0,37 persen menjadi 5.657,44 poin, sementara di Paris indeks CAC 40 bertambah 0,89 persen menjadi 3.225 poin setelah penjualan obligasi jangka pendek positif.
Di Frankfurt, indeks DAX 30 naik 1,25 persen menjadi 6.220,01 poin karena investor menyambut berita bahwa lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor`s telah mempertahankan peringkat kredit Jerman di tingkat teratas AAA.
Milan naik sebesar 1,4 persen dan Madrid tidak berubah.
Di New York, pasar keuangan ditutup untuk memperingati hari Martin Luther King Jr.
Pada Jumat, S&P memangkas peringkat tertinggi Prancis dan Austria AAA satu tingkat menjadi AA+ dengan outlook negatif, menggarisbawahi ketidakmampuan para pemimpin Eropa untuk datang dengan rencana yang solid untuk mengatasi krisis utang zona euro yang telah berlangsung dua tahun.
S&P juga menurunkan peringkat Italia dan Spanyol yang berada di bawah tekanan, dimana suku bunga obligasi mereka telah mencapai tingkat tinggi yang berbahaya.
Secara keseluruhan sembilan negara telah dipangkas peringkatnya, sementara tujuh negara telah dipertegas, termasuk lokomotif Eropa, Jerman, yang dipertahankan tidak tersentuh penurunan peringkat dengan prospek stabil. Yunani dikecualikan.
Finlandia, Luksemburg dan Belanda juga mempertahankan peringkat AAA-nya.
Namun, keputusan S&P itu tidak mengherankan, karena lembaga yang berbasis di AS itu telah memperingatkan pada Desember bahwa pihaknya sedang mengkaji kemungkinan penurunan peringkat zona euro, kata pedagang Anita Paluch dari Gekko Global Markets.
"Jerman tetap pemain terkuat di Eropa (dan) keputusan yang paling terakhir oleh S&P memperkuat pandangan itu," kata Paluch.
"Jelas investor mencari semacam tempat berlindung yang aman (safe haven) dan karena negara-negara lainnya gagal meyakinkan, yang berdiri terakhir dan paling dapat diandalkan adalah lokomotif Eropa, yang melihat imbal hasil obligasinya jatuh secara signifikan."
Di London, semua mata tertuju pada Karnaval, yang harga sahamnya merosot 16,46 persen menjadi 1.878 pence setelah perusahaan memperkirakan biaya awal dari bencana Costa Concordia sekitar 85-95 juta dolar AS.
"Perusahaan memperkirkan tragedi di Italia itu akan menelan biaya 95 juta dolar AS, namun perkiraan lain menunjukkan hal itu bisa memukul laba untuk tahun ini sebanyak 200 juta dolar AS," kata penyiasat IG Index, David Jones.
Di perdagangan valuta asing, euro tidak berubah pada 1,2677 dolar.
Euro telah merosot di satu titik pada Jumat di New York ke 1,2624 dolar -- tingkat terakhir terlihat pada Agustus 2010 -- setelah S&P menurunkan peringkat.
"Euro mengurangi penurunan tajam dari Jumat karena pengambil kebijakan Eropa berbicara menentang penurunan peringkat kredit," kata analis mata uang DailyFX, David Song.
Sementara itu, dolar turun tipis ke 76,72 yen di London dari 76,96 yen di New York pada Jumat.
Penurunan peringkat S&P berarti bahwa Prancis sekarang mungkin harus membayar lebih untuk meminjam di pasar uang, yang bisa menaikkan biaya pinjaman untuk bisnis dan rumah tangga dan meredam pertumbuhan ekonomi yang sudah goyah.
Namun ada beberapa kabar baik untuk Paris menjelang penjualan obligasi besar pada Kamis ketika saingan S&P, Moody menegaskan peringkat triple-A Prancis.
Moody`s memperingatkan bahwa pihaknya tetap masih meninjau prospek "stabil" untuk negara yang sarat utang itu.
Sementara itu, Prancis berhasil menjual 8,59 miliar euro (10,88 miliar dolar AS) dalam penerbitan obligasi jangka pendek pada Senin, membayar tingkat bunga yang lebih rendah dari lelang serupa sebelumnya.
"Hasil lelang hari ini menunjukkan bahwa pasar nyaman dengan memegang utang jangka pendek Prancis," kata Kathleen Brooks di situs perdagangan Forex.com. (A026) Editor: B Kunto Wibisono
Kerugian besar dibukukan di London, oleh saham operator kapal pesiar Karnaval yang berbasis di AS, pemilik dari sebuah kapal mewah yang kandas Jumat malam di pantai Italia dengan setidaknya menewaskan enam orang, lapor AFP.
Namun, indeks acuan FTSE 100 dari saham-saham terkemuka di London, ditutup meningkat moderat 0,37 persen menjadi 5.657,44 poin, sementara di Paris indeks CAC 40 bertambah 0,89 persen menjadi 3.225 poin setelah penjualan obligasi jangka pendek positif.
Di Frankfurt, indeks DAX 30 naik 1,25 persen menjadi 6.220,01 poin karena investor menyambut berita bahwa lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor`s telah mempertahankan peringkat kredit Jerman di tingkat teratas AAA.
Milan naik sebesar 1,4 persen dan Madrid tidak berubah.
Di New York, pasar keuangan ditutup untuk memperingati hari Martin Luther King Jr.
Pada Jumat, S&P memangkas peringkat tertinggi Prancis dan Austria AAA satu tingkat menjadi AA+ dengan outlook negatif, menggarisbawahi ketidakmampuan para pemimpin Eropa untuk datang dengan rencana yang solid untuk mengatasi krisis utang zona euro yang telah berlangsung dua tahun.
S&P juga menurunkan peringkat Italia dan Spanyol yang berada di bawah tekanan, dimana suku bunga obligasi mereka telah mencapai tingkat tinggi yang berbahaya.
Secara keseluruhan sembilan negara telah dipangkas peringkatnya, sementara tujuh negara telah dipertegas, termasuk lokomotif Eropa, Jerman, yang dipertahankan tidak tersentuh penurunan peringkat dengan prospek stabil. Yunani dikecualikan.
Finlandia, Luksemburg dan Belanda juga mempertahankan peringkat AAA-nya.
Namun, keputusan S&P itu tidak mengherankan, karena lembaga yang berbasis di AS itu telah memperingatkan pada Desember bahwa pihaknya sedang mengkaji kemungkinan penurunan peringkat zona euro, kata pedagang Anita Paluch dari Gekko Global Markets.
"Jerman tetap pemain terkuat di Eropa (dan) keputusan yang paling terakhir oleh S&P memperkuat pandangan itu," kata Paluch.
"Jelas investor mencari semacam tempat berlindung yang aman (safe haven) dan karena negara-negara lainnya gagal meyakinkan, yang berdiri terakhir dan paling dapat diandalkan adalah lokomotif Eropa, yang melihat imbal hasil obligasinya jatuh secara signifikan."
Di London, semua mata tertuju pada Karnaval, yang harga sahamnya merosot 16,46 persen menjadi 1.878 pence setelah perusahaan memperkirakan biaya awal dari bencana Costa Concordia sekitar 85-95 juta dolar AS.
"Perusahaan memperkirkan tragedi di Italia itu akan menelan biaya 95 juta dolar AS, namun perkiraan lain menunjukkan hal itu bisa memukul laba untuk tahun ini sebanyak 200 juta dolar AS," kata penyiasat IG Index, David Jones.
Di perdagangan valuta asing, euro tidak berubah pada 1,2677 dolar.
Euro telah merosot di satu titik pada Jumat di New York ke 1,2624 dolar -- tingkat terakhir terlihat pada Agustus 2010 -- setelah S&P menurunkan peringkat.
"Euro mengurangi penurunan tajam dari Jumat karena pengambil kebijakan Eropa berbicara menentang penurunan peringkat kredit," kata analis mata uang DailyFX, David Song.
Sementara itu, dolar turun tipis ke 76,72 yen di London dari 76,96 yen di New York pada Jumat.
Penurunan peringkat S&P berarti bahwa Prancis sekarang mungkin harus membayar lebih untuk meminjam di pasar uang, yang bisa menaikkan biaya pinjaman untuk bisnis dan rumah tangga dan meredam pertumbuhan ekonomi yang sudah goyah.
Namun ada beberapa kabar baik untuk Paris menjelang penjualan obligasi besar pada Kamis ketika saingan S&P, Moody menegaskan peringkat triple-A Prancis.
Moody`s memperingatkan bahwa pihaknya tetap masih meninjau prospek "stabil" untuk negara yang sarat utang itu.
Sementara itu, Prancis berhasil menjual 8,59 miliar euro (10,88 miliar dolar AS) dalam penerbitan obligasi jangka pendek pada Senin, membayar tingkat bunga yang lebih rendah dari lelang serupa sebelumnya.
"Hasil lelang hari ini menunjukkan bahwa pasar nyaman dengan memegang utang jangka pendek Prancis," kata Kathleen Brooks di situs perdagangan Forex.com. (A026) Editor: B Kunto Wibisono
Komentar
Posting Komentar